MATERI OVERHAUL SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
1. Cara Kerja Sistem Pendingin
Pengenalan
Komponen Mesin dengan Pendinginan Udara
Gambar1.
Menunjukkan dua model mesin bensin yang menggunakan pendingin udara
Sirip
pendingin
Sirip pendingin digunakan untuk memperbesar luas permukan
pendingin yang berfungsi untuk menyalurkan panas dari silinder mesin.
Pengarah udara
Pengarah
udara (air shroud) dan cowling memiliki bentuk yang menutupi mesin untuk
mengarahkan udara agar mengalir melalui sirip pendingin silinder dan silinder
kepala.
Dengan titik didih cairan pendingin yang normal, yaitu
pada kondisi tekanan udara 101,1 kpa maka berarti margin antara temperatur
kerja dan titik didih hanyalah sebesar 10oC sampai 18oC.
Pada kondisi seperti ini kendaraan akan mengalami panas berlebih jika bekerja
keras pada cuaca yang panas. Meningkatkan titik didih cairan pendingin hingga
120oC pada tekanan tutup radiator dengan katup tekanan sebesar 90
kpa di atas tekanan normal atmosfer (191,1 kpa) akan meningkatkan margin
keamanan sebesar 30 oC sampai 38 oC yang cukup memadai
untuk segala kondisi jika mesin bekerja.
Tutup Radiator dengan Katup Tekanan
Sebagaimana dibahas dalam buku May and Crouse Jilid 1,
fungsi utama tutup radiator dengan katup tekanan adalah meningkatkan titik
didih cairan pendingin dengan cara mengontrol tekanan yang terjadi di dalam
sistem pendingin. Selain itu tutup radiator dengan katup tekanan juga
berfungsi meningkatkan efisiensi pompa air dan mengurangi efek kantong uap
atau lapisan uap pada sistem pendingin.
Dengan meningkatkan tekanan cairan pendingin dalam
sistem pendingin maka tutup radiator dengan katup tekanan meningkatkan
efisiensi pompa air, karena adanya suplai cairan pendingin yang bertekanan
konstan pada masukan pompa. Hal ini akan mengurangi kebutuhan pompa menyedot
cairan pendingin dari radiator sehingga membantu dalam permasalahan
kekurangan cairan pendingin atau cairan pendingin yang tidak digunakan.
Kantung udara atau kantung uap dalam mantel air sistem
pendingin merupakan hal yang berbahaya bagi efisiensi pendinginan mesin. Uap
dan udara bukan merupakan konduktor yang efektif bagi panas mesin
dibandingkan cairan seperti misalnya cairan pendingin mesin. Kantung udara
dan uap yang terjebak dalam sistem mengakibatkan kurang lancarnya aliran
cairan pendingin dan kadang-kadang panas berlebih pada mesin.
|
Gambar
13 Dua macam Welsh plug, tipe gelas
dan tipe piringan
Welsh Plug
Welsh plug atau core plug dipasang pada blok mesin dan
kepala silinder untuk dua tujuan. Lubang yang terdapat pada welsh plug sebenarnya
digunakan untuk membuang pasir pengecoran dari blok/kepala mantel air sesudah
dicor. Kemudian welsh plug dipasang pada lubang-lubang tersebut menjadi
penyekat eksternal bagi mantel air. Selain itu welsh plug juga berfungsi
sebagai perlindungan bagi mesin terhadap cuaca yang sangat dingin. Air yang
membeku akan memuai, sehingga jika cairan pendingin yang ada di dalam blok
mesin membeku akan dapat mengakibatkan blok pecah oleh pemuaian es. Welsh
plug didesain agar terdesak keluar dari blok oleh es yang memuai sehingga
mengurangi tekanan dan mencegah terjadinya kerusakan karena pecah.
|
Gambar 14 Thermostat otomotif dengan katup by-pass
model baru
Thermostat Jenis Katup By-Pass
Pada
thermostat kendaraan ringan dewasa ini terdapat dua jenis umum, yaitu yang
menggunakan katup by-pass dan yang tidak menggunakan katup by-pass. Thermostat
yang menggunakan katup by-pass bekerja serupa dengan thermostat standar
tetapi bekerja mengontrol cairan pendingin secara berbeda. Thermostat
diatur oleh sumbat lilin yang memuai
jika panas sehingga menggerakkan silinder thermostat dan membuka katup utama.
Silinder thermostat juga mengontrol gerakan katup by-pass selain membuka
katup utama. Prinsip kerja thermostat by-pass adalah sebagai berikut :
|
||||
Gambar 15 Arah aliran cairan pendingin pada keadaan katup by-pass membuka (mesin dingin)
Mesin
dalam Keadaan Dingin
Gambar
1.16 Arah aliran cairan pendingin pada keadaan katup by-pass menutup
(mesin
panas)
|
Pada kondisi
temperatur cairan pendingin saat mesin dingin, katup utama thermostat
tertutup oleh tekanan pegas, sedang katup by-pass pada posisi terbuka. Karena
itu cairan pendingin dapat mengalir bersirkulasi dengan dorongan pompa air
melalui blok mesin dan kepala silinder, melalui rangkaian by-pass thermostat
yang membuka dan kembali pada pompa air sehingga dapat dihasilkan pemanasan
mesin yang cepat.
Mesin dalam
Keadaan Panas
Pada saat mesin mencapai temperatur kerjanya, sumbat
lilin memuai dan menggerakkan silinder thermostat. Maka katup utama thermostat
membuka dan pada saat yang bersamaan menutup katup by-pass. Cairan pendingin
mengalir melalui rangkaian by-pass menjadi tertutup sehingga terjadi
sirkulasi melalui thermostat menuju radiator dan terjadi penyerapan panas
sebelum kembali lagi ke pompa air dan blok mesin.
Gambar
1.17 Posisi katup jiggle thermostat yang tepat
|
Kerja Katup Jiggle
Thermostat
modern kebanyakan dilengkapi dengan katup jiggle atau pembuang udara. Katup ini
berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam sistem agar bsa
keluar melalui thermostat. Saat cairan pendingin diganti dan thermostat
menutup, udara dialirkan dari blok mesin melalui katup jiggle yang membuka. Selama
operasi normal katup ini menutup oleh adanya tekanan dan aliran cairan
pendingin.
Gambar
1.18 Rangkaian dasar lampu peringatan temperatur dan sensor
Sensor Suhu
Ada dua
macam sensor suhu, yaitu jenis saklar on/off dan jenis resistansi variabel.
tipe saklar on/off digunakan pada lampu peringatan temperatur pada dashboard
dan kipas pendingin thermatik listrik. Saklar digunakan untuk membumikan
rangkaian listrik untuk menyalakan lampu peringatan temperatur atau menyalakan
kipas listrik pendingin, jika temperatur cairan pendingin mencapai temperatur
kerja sensor, misalnya 108oC. Jika temperatur cairan pendingin turun
di bawah temperatur kerja sensor maka saklar membuka dan rangkaian menjadi
terputus.
|
Sensor tipe resistansi digunakan untuk mengoperasikan
penunjuk temperatur dashboard yang menunjukkan temperatur sesungguhnya dari
cairan pendingin, atau untuk memberi sinyal listrik mengenai temperatur
cairan pendingin pada computer manajemen mesin EFI. Kerja sensor-sensor ini
berdasarkan prinsip bahwa pada saat temperatur cairan pendingin meningkat
maka resistansi listrik internal sensor berubah sehingga arus yang mengalir
melalui rangkaian listrik bisa makin besar atau makin kecil. Perubahan aliran
arus dipengaruhi oleh temperatur sensor yang mengontrol posisi jarum pada
alat penunjuk temperatur atau memberitahu temperatur mesin yang akurat pada
computer EFI.
Gambar
1.19 Dua tipe umum saklar temperatur thermo, tipe saklar listrik
dan
tipe saklar vakum
|
|
Saklar Temperatur Thermo
Saklar
temperatur thermo merupakan alat khusus yang meraba temperatur cairan
pendingin. Saklar ini bisa bekerja dengan menjadikan rangkaian listrik atau
rangkaian vakum manifold mesin on/off. Saklar jenis ini biasa digunakan
pada sistem pengontrolan emisi dan dipasang pada mantel air untuk meraba
temperatur cairan pendingin.
Bahan Pencegah Karat
Adanya berbagai macam material yang digunakan pada
sistem pendingin mengakibatkan terjadinya karat pada logam. Karat merupakan
hasil reaksi antara dua logam yang berbeda (misalnya aluminium dan besi
tuang) dengan bantuan elektrolit (air). Oleh karena itu bahan pencegah karat
harus digunakan pada sistem pendingin terutama pada mesin-mesin yang
menggunakan kepala silinder aluminium. Bahan pencegah karat akan semakin
tidak efektif semakin lama digunakan dan harus diganti secara teratur.
Kegunaan Sekunder Dari Cairan Pendingin Mesin
Cairan pendingin mesin bisa digunakan untuk tujuan lain
di samping mengatur temperatur mesin. Panas yang ada pada cairan pendingin
mesin bisa digunakan untuk memanaskan berbagai macam komponen, misalnya lilin
pemuaian termal pada katup choke otomatis. Cairan pendingin juga bisa
digunakan untuk menghangatkan komponen-komponen, misalnya manifold masukan
dan bodi botol. Pada kendaraan bermesin turbo dewasa ini sistem pendingin
mengalirkan cairan pendingin pada rumah turbo untuk membantu menjaga
temperatur oli turbo agar tetap minimum sehingga meningkatkan usia bantalan
poros turbo serta mengurangi rusaknya oli.
|
Pemerikaan Sistem Pendingin
4.
PEMERIKSAAN SISTIM PENDINGIN
Pemeriksaan
Level Cairan Pendingin, Sistem Tanpa Sekat
Pengecekan
level cairan pendingin pada sistem pendingin modern hanya memerlukan
pemeriksaan pada botol reservoir pelimpah dari plastik bening seberapa tinggi
level cairannya dan juga memeriksa apakah radiator terisi penuh hingga
mencapai bagian atas leher tutup berkatup tekanannya. Level cairan pendingin
yang selalu rendah pada radiator mengindikasikan adanya kebocoran udara pada
sistem. Kebocoran udara akan mencegah cairan pendingin tersedot kembali ke
radiator dari botol overflow/pelimpah.
Pada kendaraan model lama yang tidak
memiliki botol reservoir diperlukan pemeriksaan visual dengan cara membuka
tutup radiator berkatup tekanan dan memeriksa level cairan pendingin pada
leher radiator. Ingatlah, anda harus berhati-hati jika membuka tutup radiator
berkatup tekanan pada sebuah sistem pendingin yang panas. Ikutilah prosedur yang disebutkan
dalam buku May and Crouse halaman 138. Pada sistem pendingin tanpa reservoir
level cairan pendingin yang benar berada di bawah leher radiator saat cairan
pendingin dalam keadaan dingin. Hal tersebut disebabkan oleh hilangnya cairan
pendingin karena pelimpahan akibat pemuaian yang tidak dikompensasi.
Seharusnya level caian berada di atas tabung lubang radiator. Lihat manual
servis mengenai level cairan pendingin yang benar
Pemeriksaan Penyumbatan Radiator
Selain dilakukan pengecekan visual terhadap adanya
kebocoran cairan pendingin dan kerusakan pada tabung lubang radiator dan
sirip pendingin, diperlukan juga pemeriksaan visual terhadap adanya
penyumbatan eksternal maupun internal. Penyumbatan eksternal terjadi
dari berkumpulnya serangga, tumbuhan dan partikel-partikel kotoran di sekitar
tabung lubang radiator dan sirip. Penyumbatan ini menghambat aliran udara
melalui radiator sehingga mengurangi keefektifan serta menyebabkan panas
berlebih pada mesin.
|
Melalui pemeriksaan visual pada lubang radiator
menggunakan senter atau obor untuk memeriksa penetrasi cahaya akan diketahui
tingkat penyumbatan.
Penyumbatan internal terjadi akibat endapan karat,
kontaminasi cairan pendingin dan partikel-partikel korosi di dalam tabung
lubang radiator. Penyumbatan ini menimbulkan efek mengurangi aliran cairan
pendingin melalui radiator, sehingga terjadi pendinginan yang tidak mencukupi
pada mesin dan mengakibatkan panas berlebih pada mesin. Dengan melakukan
pemeriksaan kecil secara visual pada lubang tabung, yang dapat dilihat
melalui leher radiator, dapat diketahui adanya kemungkinan penyumbatan
radiator. Pemeriksaan yang akurat terhadap perkiraan atas terjadinya
penyumbatan tabung hanya dapat dilakukan dengan membongkar masing-masing
tangki radiator.
Pemeriksaan Saluran Cairan Pendingin
Pemeriksaan akurat pada radiator dan saluran cairan
pendingin harus dilaksanakan dengan sistem yang berada pada tekanan kerja
normalnya. Jika melakukan tes tekanan pada sistem pendingin untuk menentukan
adanya kebocoran, sebaiknya dilakukan juga pengecekan secara visual pada
pipa-pipa saluran. Pada saat sistem memiliki tekanan, pipa-pipa saluran
cairan pendingin yang mengalami kerusakan internal maupun eksternal menunjukkan
tanda-tanda pembengkakan atau penggelembungan pada daerah-daerah yang lemah
dan menjebol retakan-retakan kecil yang berbahaya. Jika terdapat tanda
penggelembungan, pecah atau desisan retakan saat saluran ditekan maka pipa
saluran cairan pendingin harus segera diganti.
|
||
|
Pengecekan Pompa Air
Kebocoran
cairan pendingin dari pompa air umumnya berasal dari dua tempat, dari gasket
pompa air dan dari seal lubang penguras pompa air pada bodi pompa. Kebocoran
dari lubang penguras, biasanya terletak pada sisi bawah pompa air, menandakan
kerusakan pada seal pompa air. Kebocoran ini paling tampak jelas jika sistem
memiliki tekanan. Kebocoran seal yang sudah lama dapat segera diketahui dari
adanya cairan pendingin yang mengalir dari lubang penguras.
Bantalan pompa
air yang rusak akan menimbulkan suara mendengung dan seal pompa air yang
rusak akan menimbulkan suara bernada tinggi. Jika diperkirakan terdapat
kerusakan-kerusakan tersebut dapat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan
stetoskop mekanik. Jika stetoskop diletakkan pada pompa air maka akan
diketahui letak sumber bising tersebut apakah berasal dari pompa air atau
dari komponen-komponen lain, misalnya sabuk timing puli. Selain itu dapat
dilakukan pembongkaran sabuk penggerak dan menjalankan mesin untukmengetahui
problem yang terjadi.
Catatan :
Jangan
menjalankan mesin terlalu lama dalam keadaan tanpa sabuk penggerak pompa air
karena akan menimbulkan panas berlebih.
Kebocoran Cairan Pendingin
Selain
dilakukan pemeriksaan pada komponen-komponen utama sistem pendingin untuk
menentukan adanya kebocoran, juga perlu dilakukan pemeriksaan pada
sumber-sumber lain yang bisa menimbulkan kebocoran cairan pendingin. Saklar
dan sensor temperatur termo merupakan sumber-sumber yang mungkin bagi
kebocoran. Selain itu bisa juga gasket manifol saluran masukan, choke
otomatis dan pipa-pipa saluran, serta pipa by-pass kecil cairan pendingin di
sekitar manifol masukan dan blok mesin. Bagian dalam lubang pemanas juga
dapat menjadi sumber kebocoran cairan pendingin. Karpet yang basah, bau
cairan pendingin atau windscreen yang lembab menandakan kebocoran cairan
pendingin pada lubang pemanas atau tap heater.
|
|
|
|
|
|
|
|
5. Tester
Bahan Aditif Cairan Pendingin
Tester
Konsentrasi Larutan Tahan-beku/Tahan-mendidih
Besarnya
perbandingan air terhadap larutan tahan-beku/tahan-mendidih pada sistem
pendingin menentukan level dari perlindungan terhadap kemampuan cairan
pendingin agar tahan terhadap pembekuan dan pendidihan. Cairan pendingin
harus mampu memberikan perlindungan yang memadai pada mesin kendaraan sesuai
spesifikasi dari pabrik. Ketidakmampuan memberikan perlindungan yang memadai
dapat membuat diabaikannya klaim jaminan sistem pendingin. Oleh karena itu
diperlukan pemeriksaan teratur pada level konsentrasi
tahan-beku/tahan-mendidih dalam cairan pendingin dan membandingkannya
terhadap spesifikasi pabrik.
Berikut ini
adalah penjelasan mengenai dua macam tester anti-beku dan petunjuk
pemakaiannya :
Tester 1 –
Tester Tahan-beku tipe Skala Hydrometer
Tester Tahan-beku
Kent & Moore AU435, 50% Glycol
Tester
tahan-beku Kent and Moore bekerja berdasarkan prinsip hidrometer baterai.
Tester mengukur berat jenis larutan cairan pendingin untuk menentukan
besarnya konsentrasi tahan-beku. Tester ini merupakan tester yang akurat
untuk digunakan pada larutan tahan-beku yang mempunyai perbandingan hingga
50%. Penggunaan tester ini merupakan metode yang cepat dan dapat diandalkan
dalam pengecekan kekuatan tahan-beku pada sistem pendingin kendaraan. Selain
itu tester ini juga menyediakan sebuah tabel yang digunakan untuk menentukan
jumlah bahan aditif tahan-beku yang perlu ditambahkan sehingga dicapai
tingkat perlindungan yang aman untuk berbagai ukuran sistem pendingin. Tester
ini didesain untuk mengetes larutan tahan-beku berbasis Ethylene Glycol.
Hasil pembacaan tidak dapat diandalkan jika digunakan campuran berbasis
methanol.
|
|
|
|
|
|
|
Tes harus dilaksanakan pada sistem pendingin yang
berada pada keadaan dingin.
Petunjuk
Penggunaan
Pemasangan
:
1. Pertama
masukkan skala hidrometer pada mantel.
2. Pasang
nozel untuk membuka ujung mantel – kini tester siap digunakan.
Penggunaan
:
1. Buka
tutup radiator berkatup tekanan.
2. Masukkan
nozel pada cairan pendingin, tekan bola karet untuk menghisap cairan
secukupnya pada mantel hingga hidrometer dapat mengapung.
3. Pegang
instrumen setinggi mata dan baca skala hidrometer pada level cairan.
Hasil pembacaan menunjukkan persentase larutan
tahan-beku yang terkandung dalam sistem pendingin (jika hasil pembacaan
berada di antara dua garis pilihlah yang bawah).
Gambar
2.1 Tester bahan aditif anti-beku hidrometer jenis Kent dan Moore
Tester Tahan-beku Pengecekan K-D
Tools Spot
Tester tahan-beku K-D Tools juga bekerja berdasarkan
prinsip hidrometer baterai. Tester mengukur berat jenis larutan cairan
pendingin untuk menentukan temperatur aktual perlindungan tahan-beku/tahan
mendidih. Prinsip kerjanya berbeda dengan tester lain
|
|||
|
Tingkat
perlindungan tahan-beku ditunjukkan oleh banyaknya bola berwarna yang
mengambang pada sampel cairan pendingin. Penggunaan tester ini merupakan
metode yang cepat dan dapat diandalkan dalam memeriksa kekuatan anti-beku dan
menunjukkan besarnya perlindungan tahan-beku/tahan-mendidih dengan segera.
Petunjuk Pemakaian
1. Buka
tutup radiator berkatup tekanan.
2. Hisaplah
sampel cairan pendingin ke hidrometer dengan menekan bola karet.
3. Tekan
perlahan sisi hidrometer dengan jari sehingga bola pengapung dapat terapung.
4. Hitung
jumlah bola yang terapung pada bagian atas sampel cairan pendingin.
5. Gunakanlah
tabel skala berikut ini untuk menentukan level perlindungan cairan pendingin.
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||
|
|
Gambar
2.2 Tester bahan aditif anti-beku hidrometer bola pengapung tipe K-D
Tester
Korosi Cairan Pendingin
Penggunaan
berbagai jenis material dalam sistem pendingin menimbulkan terjadinya korosi.
Korosi dihasilkan oleh reaksi antara dua logam berbeda (misalnya aluminium
dan baja tuang) serta dengan adanya elektrolit (yaitu air). Oleh sebab itu
harus digunakan bahan pencegah karat dalam sistem pendingin, terutama pada
mesin-mesin yang menggunakan kepala silinder aluminium. Bahan-bahan pencegah
karat tersebut semakin lama akan semakin berkurang keefektifannya sehingga
secara periodik harus diganti. Maka diperlukan pemeriksaan secara teratur
pada sistem pendingin untuk mengetahui tingkat korosi yang terjadi. Tester
korosi cairan pendingin dapat mengukur level keasaman cairan pendingin.
Derajat keasaman yang tinggi dalam cairan pendingin menandakan adanya korosi
yang tinggi pada cairan pendingin. Bisa juga tester ini digunakan untuk
mengukur potensial kimiawi listrik pada aliran arus. Semakin tinggi potensial
aliran arus menunjukkan cairan pendingin yang mengalami korosi yang tinggi.
Berikut ini
adalah penjelasan dua macam tester korosi cairan pendingin beserta petunjuk
penggunaannya :
|
|||||
Tester 1 –
Kertas Indikator Lakmus
Kertas Indikator Whatman Full Range pH 1-14
Kertas indikator Whatman adalah tester kertas lakmus
untuk mengetes derajat keasaman atau alkalin pada cairan pendingin dalam
sistem pendingin. Kertas lakmus adalah lembaran kertas khusus yang berubah
warna secara kimiawi jika terkena larutan asam atau alkalin dari berbagai
derajat ukuran. Kertas indikator Whatman memiliki empat belas derajat
perubahan warna untuk menunjukkan pH cairan pendingin. Skala standar pH
ditunjukkan di bawah ini. Pengetesan menggunakan pH Whatman merupakan tes
yang cepat dan efektif untuk menentukan tingkat korosi pada cairan pendingin.
Gambar
2.3 Skala pH Full Range yang digunakan untuk
tes korosi cairan pendingin menggunakan kertas lakmus Whatman
Petunjuk
Pemakaian :
1. Buka
tutup radiator berkatup tekanan.
2. Buka
selembar kertas indikator Whatman.
3. Celupkan
kertas indikator pada cairan pendingin yang dites selama beberapa detik.
4. Angkat
kertas dari larutan dan bandingkan warna yang dihasilkan dengan yang tertera
pada kartu warna dengan mendekatkan kertas indikator ke dekatnya.
5. Warna
dan pasangan angka pada kartu warna yang cocok dengan kertas tes menunjukkan
nilai pH cairan pendingin.
6.
|
|||||
Tester 2 – Tester Elektrometer Elektronik Sistem Pendingin
Elektrometer Sistem Pendingin Wynn
Elektrometer sistem pendingin Wynn merupakan instrumen
yang didesain untuk mengukur potensial kimiawi elektro aliran arus dalam
sistem pendingin. Dengan mengetes potensial kimiawi elektro cairan pendingin,
tester dapat menentukan apakah korosi yang terjadi pada sistem yang
disebabkan oleh elektrolisis (korosi akibat logam-logam yang berbeda dan
elektrolit) berada pada derajat yang tinggi atau rendah. Semakin
tinggi potensial kimiawi listrik, semakin tinggi tingkat korosi yang terjadi
pada sistem. Meter menunjukkan kondisi cairan pendingin dengan tiga macam
lampu, lampu baik (good), lampu korosif (corrosive) dan lampu penggantian
(replace).
Lampu Baik
Menunjukkan larutan yang stabil. Lampu ini menandakan
bahwa permukaan-permukaan logam pada sistem dalam keadaan pasif dan bahan
pencegah karat tetap aktif bekerja.
Lampu Korosif
Menunjukkan peningkatan kegiatan elektrolisis dan
korosi. Jika sistem pendingin juga dalam kondisi kotor, maka mestinya dibilas
dan diisi kembali dengan cairan pendingin yang baru. Jika sistem keadaannya
tampak bersih, maka menandakan kondisi batas yang seringkali dapat diperbaiki
dengan cara melakukan penambahan bahan pencegah karat.
|
|||||
Lampu
Penggantian
Menandakan tingkat aksi elektrolit yang tinggi dan
tingkat korosi yang lebih tinggi. Harus segera dilakukan pembersihan kimiawi
dan pembilasan sistem pendingin serta mengganti cairan pendingin dengan
cairan pendingin baru dengan konsentrasi yang dianjurkan oleh pabrik
kendaraan, juga penambahan bahan pencegah karat yang berkualitas baik.
Catatan :
Beberapa
pabrik menentukan supaya hanya digunakan cairan pendingin yang asli bagi
kendaraan buatan mereka. Jika tidak dipatuhi akan mengakibatkan korosi mesin
yang berlebihan dan terjadinya kerusakan. Perhatikan manual.
Gambar
2.4 Elektrometer sistem pendingin Wynn untuk pengetesan korosi
cairan pendingin
|
|||||
Petunjuk Pemakaian :
1. Sebelum
melakukan tes, periksalah terlebih dulu kabel sensor elektrometer. Kabel
harus dalam keadaan bersih dan tidak terdapat karat, endapan kotoran, minyak
dan gemuk.
2.
Pengetesan harus dilakukan dengan kendaraan berada
dalam temperatur kerjanya. Nyalakan
mesin dan jalankan hingga mencapai temperatur kerja.
3. Pasang
jepit kabel hitam tester pada leher pengisian radiator. Jika radiator
menggunakan tangki plastik, jepitkan pada tabung lubang radiator dengan
hati-hati.
4. Buka
tutup radiator berkatup tekanan dengan hati-hati dan gantung sensor pada
cairan pendingin, jauhkan dari permukaan-permukaan logam.
5. Tekan
tombol tes pada meter dan perhatikan lampu indikator selama sekitar 10-15
detik.
6. Gunakan
tabel petunjuk pemakaian untuk mengetahui arti dari hasil pembacaan.
Perlengkapan Pembilasan Terbalik
Pembilasan
terbalik sistem pendingin adalah sebuah prosedur yang menggunakan aliran air
bertekanan dan olakan udara untuk membersihkan bahan pengontaminasi. Gerak
aliran balik air dan udara bertekanan membantu menghilangkan karat, endapan
kotoran dan bahan-bahan pengontaminasi lain tanpa harus mendorongnya melalui
lubang radiator dan pemanas yang berdiameter kecil. Ada dua tipe utama
perlengkapan pembilasan terbalik yang digunakan pada kendaraan ringan,
penyemprot/flushing gun genggam dan Wynn’s Xtend Power Flush Station.
|
|||||
Kedua unit
menggunakan air bertekanan dan turbulensi udara untuk membilas sistem
pendingin. Tekanan air dan udara harus teregulasi agar tidak menimbulkan
kerusakan pada heater/lubang radiator dan pipa saluran cairan pendingin.
Walaupun pembilasan terbalik pada sistem pendingin dianggap sebagai metode
paling efektif dalam pembersihan, kedua perlengkapan pembilas tersebut harus
digunakan sesudah dilakukan terlebih dulu pemberian senyawa kimia pembilas
untuk merontokkan dan melarutkan bahan pengontaminasi.
Catatan :
Perlu
diperhatikan peraturan lingkungan hidup mengenai penanganan dan pembuangan
bahan aditif cairan pendingin.
Prosedur Pra-Pembilasan
Terbalik
Pelaksanaan pembilasan terbalik memerlukan berbagai
prosedur pra-pembilasan sebelum peralatan pembilasan digunakan. Kebanyakan
pabrik memberikan saran-saran persyaratan pra-pembilasan. Jika tidak
diperoleh petunjuk maka dapat digunakan prosedur-prosedur berikut.
1. Buka
tutup radiator berkatup tekanan (berhati-hatilah jika menangani sistem yang
dalam keadaan panas) dan tambahkan senyawa pembilas kimia sistem pendingin
yang disarankan pabrik sebagaimana tertera pada petunjuk.
2. Jalankan
kendaraan pada temperatur kerja selama jangka waktu yang disebut dalam
petunjuk pemakaian senyawa pembilas.
3. Kuras
cairan pendingin pada wadah yang memadai sesuai petunjuk pabrik
(berhati-hatilah karena cairan pendingin dan komponen-komponen dalam keadaan
panas).
4. Untuk
penggunaan unit pembilas genggam, buka pipa saluran cairan pendingin radiator
atas dan bawah.
5. Untuk
penggunaan unit pembilas genggam, lepaskan pipa-pipa saluran heater dari
pompa air maupun mesin. Untuk unit Wynn’s Xtend Power Flush, buka hanya pipa
saluran kembali heater.
6.
Berdasarkan
manual bengkel, buka rumah thermostat dan lepas thermostat, kembalikan rumah
thermostat. Prosedur ini mungkin tidak akan berguna jika digunakan thermostat
tipe by-pass.
7. Setel
pengontrol pemanas dashboard pada posisi panas.
|
|||||
Prosedur Pembilasan Terbalik
Penyemprot
Genggam Pembilasan Terbalik
Penyemprot genggam (flushing gun) pembilasan terbalik
adalah alat yang dioperasikan secara manual yang menyemprotkan air dan udara
bertekanan pada sistem pendingin. Pembilasan dilaksanakan dalam tiga tahap
terpisah, pembilasan radiator, pembilasan blok mesin dan pembilasan saluran
pemanas. Alat penyemprot mempunyai penyuplai udara dan air yang dihubungkan
padanya. Aliran air dikontrol dengan tuas on-off, sedangkan injeksi udara diatur
melalui pemicuan dengan tangan. Penyemprot bekerja dengan cara mengalirkan
air secara konstan pada sistem dengan tuas air dalam posisi terbuka,
sementara operator mengatur semburan udara bertekanan dengan pemicu
pengontrol udara untuk menghilangkan bahan pengontaminasi.
Prosedur
Dasar Operasi :
1.
Pasang
saluran penguras (pipa fleksibel radiator) pada tangki atas atau sambungan
saluran masukan radiator dan letakkan pada wadah penampung pengurasan.
2. Pasang
penyemprot genggam pada dasar tangki atau sambungan saluran keluar radiator.
3. Hubungkan
penyuplai air dan udara pada penyemprot, atur tekanan udara dan air sesuai
spesifikasi pabrik. Kecuali diperbolehkan oleh spesifikasi, jangan melebihi
tekanan statis 20 psi karena akan menimbulkan kerusakan pada lubang radiator.
4. Pindahkan
saklar tuas air alat penyemprot pada posisi on, air akan disemprotkan pada
radiator.
5. Dengan
menggunakan tuas pemicunya, semburkan udara bertekanan pendek-pendek hingga
terjadi aliran air yang bersih dari pipa penguras.
6. Pindah
saklar tuas air pada posisi off dan lepaskan alat pembilas dan pipa penguras.
7. Ulangi prosedur yang sama untuk
melakukan pembilasan terbalik blok
mesin dan kemudian saluran pemanas
|
|||||
Wynn’s Xtend
Power Flush Station
Wynn’s Xtend Power Flush Sation merupakan alat yang
dapat melakukan pembilasan terbalik pada seluruh sistem pendingin dalam empat
langkah mudah dengan menggunakan tiga katup pengontrol. Power Flush Station
memiliki suplai tekanan udara dan air yang harus diregulasi dengan baik agar
tidak terjadi kerusakan. Alat ini menggunakan tiga saluran pembilas yang
dihubungkan pada sistem pendingin, pipa pembilas heater, pipa pembilas
radiator dan pipa pembilas pompa air. Pipa penguras pada alat ini membuang
cairan pendingin yang dikuras dari mesin. Pembilasan dilaksanakan mengikuti
daftar prosedur yang tertera pada alat dan dengan mengatur posisi katup
pengontrol A, B dan C. Selain itu juga terdapat langkah pengurasan sistem dan
prosedur pengisian kembali cairan pendingin.
Prosedur Dasar Operasi :
1.
Hubungkan
saluran heater dan pompa air Power Flush pada jalan keluar yang sesuai. Pipa
heater Power Flush pada saluran kembali cairan pendingin heater yang sudah
dilepas (petunjuk pra-pembilasan). Pipa pompa air Power Flush pada pipa
saluran kembali pemanas pada jalan keluar pompa air yang telah dilepas.
2.
Hubungkan adaptor/penyambung pipa radiator atas pada
radiator. Pada radiator vertikal pasang adaptor pada leher pengisian, untuk
radiator aliran silang pasang adaptor pada sambungan jalan masuk saluran
atas. Pasang saluran
radiator Power Flush pada adaptor.
3.
Letakkan
pipa penguras Power Flush ke arah wadah penampung pengurasan.
4. Pasang
saluran suplai air dan udara pada Power Flush dan atur tekanan statis sesuai
spesifikasi pabrik. Kecuali jika diperbolehkan spesifikasi, jangan memberi
tekanan statis melebihi 20 psi karena akan menimbulkan kerusakan.
5. Setel
katup pengontrol pada posisi tes dan atur kembali tekanan udara pada 5 psi.
6. Pembilasan
sistem pendingin dilaksanakan mengikuti empat langkah yang tercantum pada daftar
prosedur pada Power Flush. Ikuti tiap langkah hingga terjadi aliran air yang
bersih pada pipa penguras.
7. Setelah
selesai lepas pipa-pipa Power Flush dan hentikan suplai air.
|
|||||
Gambar
2.5 Alat genggam penyemprot pembilasan terbalik
Prosedur Pengisian Kembali Cairan
Pendingin
Jika proses
pembilasan telah selesai dilaksanakan maka sistem pendingin memerlukan
pengisian kembali cairan pendingin. Agar prosedur ini dapat diselesaikan
dengan benar maka harus diperhatikan prosedur manual bengkel. Karena pada
kendaraan yang berbeda diperlukan prosedur pembuangan udara cairan pendingin
(bleeding) yang berbeda. Petunjuk berikut ini adalah prosedur yang dapat
digunakan bagi sebagian besar kendaraan :
1. Bongkar
rumah thermostat, pasang kembali thermostat dan rumahnya dengan gasket baru
dengan mengikuti manual bengkel. Pasang kembali saluran cairan pendingin dan
rapatkan klem-klem pipa.
2. Berikan
sejumlah bahan aditif cairan pendingin yang diperlukan sesuai spesifikasi
pabrik dan isilah dengan air bersih. Jika perlu lakukan pembuangan
udara/bleeding pada sistem seperti yang disebutkan dalam manual bengkel.
3. Jalankan
mesin hingga thermostat membuka (tangki atas radiator menjadi panas) dan
periksa kembali level cairan pendingin, penuhi sesuai keperluan.
4. Periksa
adanya kebocoran pada sistem pendingin (tes tekanan) dan periksa kembali
level cairan pendingin.
|
|||||
|
6. Bahan Pencegah Karat pada Sistem Pendingin
Air
yang terdapat pada sistem pendingin berfungsi untuk perpindahan panas dari
berbagai komponen yang terdapat pada mesin. Air biasa,
baik air yang dapat diminum maupun tidak, akan menimbulkan karat pada sistem
pendingin. Selain itu juga terjadi endapan yang terbentuk pada permukaan
internal, khususnya pada komponen-komponen yang panas akibat mineral yang
terkandung dalam air.
Bahan pencegah karat merupakan bahan kimia yang larut
dalam air. Jika bercampur dengan air bahan ini akan melindungi permukaan
logam pada sistem pendingin dari berbagai korosi. Bahan pencegah karat juga
harus melindungi sistem pendingin dari pembentukan endapan dan bahan asam.
Penggunaan bahan pencegah karat yang tepat merupakan
bagian penting dalam program perawatan mesin. Dewasa ini semua pabrik pembuat
mesin tertutup yang didinginkan dengan air menentukan adanya pemakaian bahan
pencegah karat tertentu dalam sistem pendingin. Selain itu diketahui bahwa
bahan pencegah karat menjadi habis/berubah selama pemakaiannya. Bahan
pencegah karat harus dijaga kekuatannya dan diganti secara teratur agar
perlindungan mesin selalu terjaga. Dalam memilih bahan pencegah karat perlu
diperhatikan apakah bahan tersebut juga mencegah terjadinya pembentukan
lapisan kerak.
Beberapa kendaraan, khususnya kendaraan import,
menentukan penggunaan bahan anti pembekuan berbasis ethylene glycol dengan
bahan pencegah karat. Untuk kendaraan yang dijalankan dalam kondisi suhu di
bawah nol derajat selain diperlukan perlindungan terhadap karat juga
diperluakn perlindungan anti beku pada mesin. Pada umumnya kondisi di
Australia tidak perlindungan tersebut, melainkan hanya perlindungan terhadap
karat.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Poin-poin
Utama
·
Air bersih maupun air dengan perlakuan khusus dapat
menimbulkan terjadinya karat pada sistem pendingin.
·
Bahan pencegah karat harus digunakan untuk melindungi
mesin, di samping akan memperkecil biaya perawatan.
Bahan Pembersih pada Sistem Pendingin
Agar mesin
dapat berusia panjang diperlukan sistem pendingin yang bersih yang akan
memperkecil problem panas berlebih serta memungkinkan bahan pencegah karat
dapat berfungsi dengan baik.
Akibat prosedur perawatan yang tidak tepat seringkali
ditemukan bahan pengkontaminasi pada sistem pendingin mesin. Bahan-bahan
pengkontaminasi tersebut mempunyai efek buruk terhadap mesin karena :
·
Dapat menyebabkan pencemaran dan panas berlebih.
·
Menyediakan
tempat bagi karat.
·
Melawan aksi bahan pencegah karat.
Bahan
pengkontaminasi utama adalah :
·
Bahan rontokan, biasanya hasil karat.
·
Berbagai endapan, biasanya berupa kerak dan hasil
karat.
·
Kontaminasi
dari sedikit pelumas.
·
Bahan pencegah karat yang tidak sesuai.
|
|
|
|
|
|
|
|
Untuk membersihkan sistem dari semua kontaminan
diperlukan pembersihan kimiawi. Dengan penggunaan bahan pembilas radiator akan dapat
dihilangkan segala endapan, gemuk dan oli, aktivitas mikrobial dan bahan
pencegah karat yang tidak sesuai. Bahan pembilas khusus selain berfungsi
seperti tersebut di atas juga dapat menghilangkan endapan yang sangat keras.
Jika kita akan mengganti pemakaian bahan pencegah karat
dengan yang lain maka harus dibersihkan dahulu semua bekas bahan pencegah karat
yang lama. Bahan pencegah karat yang berbeda mungkin berbeda secara kimiawi
sehingga akan membentuk reaksi kimia di dalam sistem pendingin.
Pada umumnya bahan pembilas biasa sudah mencukupi. Jika
terdapat problem kontaminan mungkin perlu digunakan bahan pembilas khusus.
Poin-poin
Utama
·
Bahan
pencegah karat harus dijaga ketinggiannya saat menambahkan cairan pendingin
dan diganti secara teratur untuk menjamin perlindungan yang terus menerus.
·
·
Pada
kendaraan yang bekerja pada daerah bersuhu di bawah nol derajat perlu
digunakan bahan pencegah karat anti beku.
Analisa
Cairan Pendingin
Cairan
pendingin mempunyai fungsi yang banyak dan harus memiliki sifat-sifat :
·
Anti
korosif
·
Anti
kerak
·
Tidak
berbusa
·
Aman
bagi saluran cairan pendingin
·
Melumasi
pompa air
·
Meningkatkan
titik didih
·
Menurunkan
titik beku
·
Mampu melindungi komponen aluminium dan besi tuang
|
|
|
|
|
|
|
Campuran Ethylene Glycol
Perlu
kita ketahui bahwa cairan pendingin berbasis Ethylene Glycol memberi dua
keuntungan. Pertama meningkatkan titik didih dan kedua menurunkan titik beku.
Bahan pencegah karat merupakan bahan yang ditambahkan untuk perlindungan
terhadap sistem.
Mungkin kita
lebih tertarik pada masalah sifatnya yang anti beku atau anti mendidih
dibandingkan fungsi utamanya sebagai pencegah karat. Kebanyakan cairan
pendingin mengandung phosphat dan silikat untuk melindungi sistem pendingin.
Phosphat melindungi komponen dari besituang sedangkan silikat melindungi
komponen aluminium.
Cairan
pendingin mungkin terdiri dari sekitar 95% Ethylene Glycol dan hanya 0,1%
silikat untuk perlindungan terhadap logam campuran. Jika cairan pendingin
yang mengandung phosphat bercampur dengan air (misalnya air PAM yang
mengandung kalsium) maka akan timbul kalsium phosphat dan membentuk endapan.
Oleh sebab itu
sebaiknya gunakan air yang di-demineralisasi jika memakai cairan pendingin
berbasis Ethylene Glycol.
Di samping itu
perlu diperhatikan bahwa pemakaian campuran Ethylene Glycol melebihi 60%
tidak lagi menghasilkan penurunan titik beku tetapi malah bersifat
sebaliknya.
Misal 33% dari
volume = titik beku -19oC
50% dari
volume = titik beku -34oC
60% dari
volume = titik beku -55oC
80% dari
volume = titik beku –40oC
Berdasarkan nilai di atas maka tidak diperoleh
keuntungan dari pemakaian melebihi 60%.
|
|
Kandungan Ethylene Glycol juga meningkatkan titik
didih.
33%
dari volume = 104oC pada suhu ruang
50% dari
volume = 109oC pada suhu ruang
60% dari
volume = 113oC pada suhu ruang
Ethylene Glycol juga meningkatkan temperatur di daerah
kap mesin.
Analisa cairan pendingin yang mendetail diperoleh dari
analisa di laboratorium. Walaupun mahal dan memakan waktu lama tetapi hasilnya
sangat akurat. Sebagai gantinya dapat digunakan alat seperti refraktometer.
Alat ini menggunakan prisma kaca yang
padanya diletakkan sampel cairan pendingin kemudian diarahkan pada cahaya
sehingga akan tampak berbagai warna spektrum cahaya yang bergantung pada
jumlah Ethylene Glycol. Metode ini juga mahal tetapi akurat.
Cara paling cepat dan efektif untuk mengetahui keadaan
cairan pendingin adalah dengan dua metoda berikut :
1. Hidrometer
(berat jenis)
Untuk mengetahui nilai berat jenis bisa digunakan
hidrometer. Hasilnya akan menunjukkan persentase Ethylene Glycol per volume
tetapi tidak menunjukkan kualitas bahan pencegah karat sebenarnya.
Berat jenis
menunjukkan angka perbandingan kepadatan relatif dibandingkan air. Berat
jenis bahan pencegah karat ditentukan dengan menggunakan hidrometer.
Pengukuran berat jenis tidak menunjukkan kondisi atau banyaknya bahan
pencegah karat yang ada. Konsentrasi Ethylene Glycol pada bahan pencegah
karat juga bisa ditentukan dengan menggunakan hidrometer. Penentuan
konsentrasi tersebut tidak menunjukkan apakah glycol berada pada kondisi yang
baik atau turun kwalitasnya menjadi senyawa asam. Penggunaan hidrometer untuk mengukur
konsentrasi propylene glycol sebagai bahan anti pembekuan juga tidak dapat
dilakukan karena berat jenisnya yang hampir sama dengan air.
|
|
Dengan menggunakan tabel di bawah ini anda dapat
menentukan persentase Ethylene Glycol,
dengan pengukuran pada suhu 20oC.
Ford
dan GMH menggunakan 50% campuran anti beku.
2. Pengukuran
pH cairan pendingin
Pemeriksaan yang mudah untuk mengetahui level pH bisa
dilakukan dengan kertas lakmus.
Tingkat pH
yang diharapkan adalah sebesar 7,5. Jika lebih besar atau kurang dari ini
bisa terjadi karat. Kertas lakmus bisa diperoleh di toko bahan kimia.
Kertas lakmus mempunyai tabel warna.
pH
Nilai pH menunjukkan bahan pencegah karat bersifat asam
atau basa. Nilai tersebut tidak menunjukkan jumlah atau kondisi bahan
pencegah karat. Karat yang parah tetap dapat terjadi pada level pH yang
diharapkan.
|
|||||||
Poin-poin Penting
·
Pengukuran
berat jenis hanya untuk menunjukkan banyaknya kandungan Ethylene Glycol dan
bukan menunjukkan kualitas bahan pencegah karat.
·
Pengukuran
pH bisa dilakukan pada cairan pendingin yang berbasis Ethylene Glycol ataupun
sodium nitrat.
·
Pabrik-pabrik
cairan pendingin terkemuka pada umunya menentukan penggantian cairan
pendingin dalam suatu jangka waktu tertentu agar diperoleh hasil terbaik
(misalnya 18-24 bulan atau sesuai ketentuan pabrik kendaraan). Hal inipun
tidak menunjukkan kepastian perlindungan sistem.
·
Jangan mencampur tipe cairan pendingin yang berbeda
karena bisa bereaksi membentuk gel.
·
Cairan pendingin bisa bersifat asam sehingga cat atau
permukaann kendaraan yang telah di-finishing
akan rusak jika terkena.
·
Berhati-hatilah terhadap sifat asam cairan pendingin
karena dapat menyebabkan iritasi berat.
|
No comments:
Post a Comment