BAB
IV
MATERI
UNIT KOMPETENSI
A. TRANSMISI MANUAL
1. PENGERTIAN DAN FUNGSI TRANSMISI
Momen yang dihasilkan oleh mesin mendekati tetap, sementara tenaga
bertambah sesuai dengan putaran mesin. Bagaimanapun juga kendaraan memerlukan
momen yang besar untuk mulai berjalan atau menempuh jalan yang mendaki seperti
pada gambar dibawah ini.
Pada jalan yang mendaki roda
penggerak memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga kita harus memiliki
beberapa bentuk mekanisme perubahan momen.
Putaran roda berkurang tetapi momen
bertambah. Tetapi momen yang besar tidak diperlukan selama kecapatan tinggi
pada saat roda membutuhkan putaran yang cepat.
Pada saat mobil menempuh jalan yang
rata, momen mesin cukup untuk menggerakan mobil.
Transmisi digunakan untuk mengatasi
hal ini dengan cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi), untuk merubah
tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan kondisi perjalanan kendaraan dan
memindahkan momen tersebut keroda – roda.
Bila kendaraan harus mundur, arah
putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah keroda-roda.
2. FUNGSI TRANSMISI
- Merubah
momen sesuai dengan kebutuhan atau di kondisikan dengan keadaan jalan dan
atau lajunya kendaraan.
- Untuk memundurkan kendaraan
atau posisi mundur
3.
KOMBINASI RODA GIGI (Gear Combination)
KOMBINASI DASAR UNTUK RODA GIGI FARALLEL
A. Roda gigi
penggerak ( Drive Gear)
B. Roda gigi yang
digerakan ( Driven Gear)
Kombinasi
dasar roda gigi transmisi
Bila dua roda gigi dikombinasikan
seperti pada gambar dibawah ini, arah putaran dari infut shaft (A : Sisi
mesin dengan infut shaft) akan berbalik arah pada output shaft ( B : Sisi output shaft dengan proppeler
shaft ).
Dalam transmisi ini dua pasang roda
gigi dikombinasikan seperti pada gambar dibawah, untuk memperoleh putaran
output shaft searah dengan input shaft. Perbandingan roda gigi dalam suatu
kombinasi ini dapat dinyatakan sebagai berikut.
Perbandingan
roda gigi = B X D
A C
|
Mesin tidak
dapat berputar pada arah kebalikannya karena terbatas keadaan, roda gigi idle E
dipasang diantara roda gigi C dan D seperti pada gambar dibawah ini, untuk
meenggerakan kendaraan kearah mundur.
Perbandingan
roda gigi =
|
B
X E X D = B x D
A
C E A
C
|
Roda gigi E disebut reverese idler
gear, dan digunakan untuk mundur dengan merubah arah putaran.
Perbandingan
roda gigi akan sama bila ditambah dengan roda gigi idle.
Roda
gigi transmisi disebut roda gigi kesatu, roda gigi kedua, roda gigi ketiga, dan
lain – lain. Roda gigi pertama ( rendah ) mempunyai perbandingan roda gigi yang
besar.
Roda
gigi yang menghubungkan langsung mesin dengan proffeller shaft tanpa reduksi di
sebut roda gigi ketiga atau roda gigi ke empat ( tinggi ), roda gigi yang
mempunyai perbandingan roda gigi yang lebih kecil dari satu. 0, kecepatan yang
dihasilkan oleh proffeller shaft lebih cepat dari pada mesin di sebut roda gigi
over drive.
|
4. KONSTRUKSI
TRANSMISI KENDARAAN PENGGERAK BELAKANG
Bentuk
dan susunan dari transmisi bermacam-macam tergantung opada jenis kendaraannya.
Pada umumnya transmisi terdiri bagian – bagian sebagai berikut : 1) Clucth housing, 2) Transmission case,
3) Input shaft, 4) Counter shaft dan Conter gear, 5) Output shaft dan gear,
6) Reverese gear, 7) Gear shift mechanism dan Extension housing.
|
SHAFT
DAN GEAR
Seperti di perlihatkan pada gambar
transmisi dibawah, adalah saat poros dan
roda gigi dikeluarkan dari transmision case. Ujung depan input shaft di tahan
oleh bantalan pada ujung belakang poros engkol. Oleh karena itu poros engkol,
input shaft dan output shaft tersusun segaris, pada jenis transmisi penggerak
belakang (FR).
Umumnya tenaga kombinasi roda gigi
dipindahkan dari input shaft ke poros gigi conter, dan roda gigi conter
berkaitan tetap dengan roda gigi pasangannya pada output shaft.
Transmisi W5S
|
Keterangan gambar :
1.
Release fork & bearing
2.
Clutch housing
3.
Transmision case
4.
Case cover assy
|
5.
Extension housing
Keterangan gambar :
|
|
Keterangan gambar :
1.
Shift
level shaft
2.
Shift
& selec level
3.
Lock
ball
4.
Reverse
shift arm & pivot
5.
Spring
& lock ball
6.
Reverse
shift head & shift fork shaft
7.
Oring,
washer &pivot lock nut
8.
Slotted
pin
|
9.
Interlock
pin
10.
Spring
& looc ball
11.
1st
& 2st shift fork & shaft
12.
Slotted
pin
13.
Interlock
pin
14.
Spring
& lock ball
15.
3rd
& 4 rd shift fork & shaft
16.
Slotted
pin
|
5. FUNGSI BAGIAN-BAGIAN TRANSMISI
1)
Input
shaft berfungsi untuk meneruskan teb\naga putar dari kopling ke transmisi
2)
Output
shaft berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari transmisi ke propeller
shaft
3)
Gigi
percepatan berfungsi untuk menentukan gear ratio yang berhubungan dengan perubahan
percepatan atau momen, konstruksi pemasangan bebas berputar pada puros output
shaft
4)
Counter
gear & shaft berfungsi untuk memindahkan tenaga putar dari input shaft ke
gigi-gigi percepatan sesuai dengan penggunaan gigi atau sikap
5)
Reverse
idle gear & shaft berfungsi untuk merubah arah putaran output shaft
sehingga berlawanan dengan putaran input shaft (posisi mundur)
6)
Mekanisme
sincromesh (hub assy) berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran
input shaft ke output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan.
Mekanisme sincromesh terdiri dari
|
a.
Clutch hub berhubungan dengan output shaft melalui splin
(alur), sehingga apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut
berputar.
b.
Hub
sleeve, dapat bergerak maju mundur pada
alur bagian luar clutch hub, sedangkan hub sleeve berkaitan dengan garpu
pemindah (shift fork). Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan clutch hub
dengan gigi percepatan melalui synchronizering dan gigi konis yang terpasang
pada tiap-tiap gigi sikap
c.
Synchronizering,
terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk menyamakan
putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan pengereman
terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh garpu
pemindah pada salah satu sikap.
d.
Shifting
key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada synchronizering dan
clutch hub, seperti terlihat pada gambar.
Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve
selanjutnya ditekan ke synchronizering agar terjadi pengereman pada bagian
tirus gigi percepatan (dudukan synchronizering)
e. Key spring berfungsi untuk mengunci dan
menekan shifting key agar tetap tertekan kearah hub sleeve.
6. TRANSMISI UNTUK KENDARAAN PENGGERAK RODA
DEPAN
Transmisi jenis ini yang digabung
menjadi satu dengan Differential biasa disebut tranaxle mempunyai bagian –
bagian utama, sebagai berikut :
1) Tranaxle case, 2) Transmision
case, 3) Input shaft and gears, 4) Output shaft and gears, 5) Transmision
case cover, 6) Gear shift mecanism dan differentian asembly.
SHAFT DAN GEAR
Mekanisme bagian dalam transmisi
tipe penggerak depan ( FF ) hampir sama seperti transmisi penggerak belakang
seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
|
Transmisi
penggerak depan tidak mempunyai poros roda gigi conter dan poros outputnya
langsung menggerakan differential. Tidak seperti halnya transmisi penggerak
belakang, bagian ujung poros input tidak di hubungkan melalui bantalan ke ujung
belakang daripada poros engkol
7. MEKANISME PENGONTROL PEMINDAH RODA GIGI
Mekanisme pengontrol roda gigi ada
dua tipe :
1)
Tipe remot control
2)
Tipe direc control.
Tipe
remot control
Pada
tipe ini transmisi terpisah dari tuas pemindah yang dioperasikan oleh
pengemudi. Dua bagian ini dihubungkan oleh tangkai, kabel-kabel dan sebagainya.
Tuas
pemindah terletak di stering coloum, pada beberapa kendaraan tipe FR atau
terletak pada lantai terdapat pada kenddaraan tipe FF.
Untuk
mencegah getaran dan bunyi mesin langsung ketuas pemindah, maka digunakan
insulator-insulator karet.
1) Tipe Coloum shift
2) Tipe Floor shift
|
TIPE PENGONTROL LANGSUNG ( Direc control )
Pada mekanisme pengontrol pemindah gigi tipe ini, tuas
pemindsah terletak langsung pada transmisi. Tipe ini umumnya di gunakan pada
kendaraan tipe FR dan mempunyai keuntungan jika dibanding tipe remot control
yaitu :
|
8. Gangguan – gangguan yang terjadi pada
transmisi
9.
DATA SFESIFIKASI PENGENCANGAN MUR-BAUT
|