Tuesday, November 29, 2016

Transmisi Manual

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI


A. TRANSMISI MANUAL

1. PENGERTIAN DAN FUNGSI TRANSMISI

Momen yang dihasilkan  oleh mesin mendekati tetap, sementara tenaga bertambah sesuai dengan putaran mesin. Bagaimanapun juga kendaraan memerlukan momen yang besar untuk mulai berjalan atau menempuh jalan yang mendaki seperti pada gambar dibawah ini.


Pada jalan yang mendaki roda penggerak memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga kita harus memiliki beberapa bentuk mekanisme perubahan momen.     

Putaran roda berkurang tetapi momen bertambah. Tetapi momen yang besar tidak diperlukan selama kecapatan tinggi pada saat roda membutuhkan putaran yang cepat.








Pada saat mobil menempuh jalan yang rata, momen mesin cukup untuk menggerakan mobil.

Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi), untuk merubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan kondisi perjalanan kendaraan dan memindahkan momen tersebut keroda – roda.
Bila kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah keroda-roda.


2.  FUNGSI TRANSMISI
  • Merubah momen sesuai dengan kebutuhan atau di kondisikan dengan keadaan jalan dan atau lajunya kendaraan.
  • Untuk memundurkan kendaraan atau posisi mundur








3.  KOMBINASI RODA GIGI (Gear Combination)

KOMBINASI DASAR UNTUK RODA GIGI FARALLEL

A.  Roda gigi penggerak ( Drive Gear)
B.  Roda gigi yang digerakan ( Driven Gear)


























Kombinasi dasar roda gigi transmisi

Bila dua roda gigi dikombinasikan seperti pada gambar dibawah ini, arah putaran dari infut shaft (A : Sisi mesin dengan infut shaft) akan berbalik arah pada output shaft  ( B : Sisi output shaft dengan proppeler shaft ).

Perbandingan rodagig  =
B ( Jumlah gigi dari roda gigi )
A ( Jumlah gigi dari roda gigi )




Dalam transmisi ini dua pasang roda gigi dikombinasikan seperti pada gambar dibawah, untuk memperoleh putaran output shaft searah dengan input shaft. Perbandingan roda gigi dalam suatu kombinasi ini dapat dinyatakan sebagai berikut.

Perbandingan roda gigi =    X D
   A      C








Mesin tidak dapat berputar pada arah kebalikannya karena terbatas keadaan, roda gigi idle E dipasang diantara roda gigi C dan D seperti pada gambar dibawah ini, untuk meenggerakan kendaraan kearah mundur.

Perbandingan roda gigi =  
B X E X D = B x D
A    C    E    A    C



Roda gigi E disebut reverese idler gear, dan digunakan untuk mundur dengan merubah arah putaran.
Perbandingan roda gigi akan sama bila ditambah dengan roda gigi idle.

Roda gigi transmisi disebut roda gigi kesatu, roda gigi kedua, roda gigi ketiga, dan lain – lain. Roda gigi pertama ( rendah ) mempunyai perbandingan roda gigi yang besar.

Roda gigi yang menghubungkan langsung mesin dengan proffeller shaft tanpa reduksi di sebut roda gigi ketiga atau roda gigi ke empat ( tinggi ), roda gigi yang mempunyai perbandingan roda gigi yang lebih kecil dari satu. 0, kecepatan yang dihasilkan oleh proffeller shaft lebih cepat dari pada mesin di sebut roda gigi over drive.















4.  KONSTRUKSI TRANSMISI KENDARAAN PENGGERAK BELAKANG

Bentuk dan susunan dari transmisi bermacam-macam tergantung opada jenis kendaraannya. Pada umumnya transmisi terdiri bagian – bagian sebagai berikut  : 1) Clucth housing, 2) Transmission case, 3) Input shaft, 4) Counter shaft dan Conter gear, 5) Output shaft dan gear, 6) Reverese gear, 7) Gear shift mechanism dan Extension housing.

SHAFT DAN GEAR
Seperti di perlihatkan pada gambar transmisi  dibawah, adalah saat poros dan roda gigi dikeluarkan dari transmision case. Ujung depan input shaft di tahan oleh bantalan pada ujung belakang poros engkol. Oleh karena itu poros engkol, input shaft dan output shaft tersusun segaris, pada jenis transmisi penggerak belakang (FR).
Umumnya tenaga kombinasi roda gigi dipindahkan dari input shaft ke poros gigi conter, dan roda gigi conter berkaitan tetap dengan roda gigi pasangannya pada output shaft.




Transmisi W5S











Keterangan gambar :
1.  Release fork & bearing
2.  Clutch housing
3.  Transmision case
4.  Case cover assy
 5.  Extension housing







Keterangan gambar  :

  1. Input shaft
  2. Output shaft
  3. Gigi percepatan
  1. Counter gear & shaft
  2. Idle gear & shaft
  3. Mekanisme sincromesh (hub assy)

















     Keterangan gambar  :

1.        Shift level shaft
2.        Shift & selec level
3.        Lock ball
4.        Reverse shift arm & pivot
5.        Spring & lock ball
6.        Reverse shift head & shift fork shaft
7.        Oring, washer &pivot lock nut
8.        Slotted pin
9.            Interlock pin
10.         Spring & looc ball
11.         1st & 2st shift fork & shaft
12.         Slotted pin
13.         Interlock pin
14.         Spring & lock ball
15.         3rd & 4 rd shift fork & shaft
16.         Slotted pin





5.  FUNGSI BAGIAN-BAGIAN TRANSMISI

1)   Input shaft berfungsi untuk meneruskan teb\naga putar dari kopling ke transmisi
2)   Output shaft berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari transmisi ke propeller shaft
3)   Gigi percepatan berfungsi untuk menentukan gear ratio yang berhubungan dengan perubahan percepatan atau momen, konstruksi pemasangan bebas berputar pada puros output shaft
4)   Counter gear & shaft berfungsi untuk memindahkan tenaga putar dari input shaft ke gigi-gigi percepatan sesuai dengan penggunaan gigi atau sikap
5)   Reverse idle gear & shaft berfungsi untuk merubah arah putaran output shaft sehingga berlawanan dengan putaran input shaft (posisi mundur)
6)   Mekanisme sincromesh (hub assy) berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran input shaft ke output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan. Mekanisme sincromesh terdiri dari lima bagian, diantaranya  :














a.    Clutch hub berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.
b.    Hub sleeve, dapat bergerak  maju mundur pada alur bagian luar clutch hub, sedangkan hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan melalui synchronizering dan gigi konis yang terpasang pada tiap-tiap gigi sikap
c.    Synchronizering, terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan pengereman terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh garpu pemindah pada salah satu sikap.
d.    Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada synchronizering dan clutch hub, seperti terlihat pada gambar.



Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan ke synchronizering agar terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan synchronizering)
e.   Key spring berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap tertekan kearah hub sleeve.











6.  TRANSMISI UNTUK KENDARAAN PENGGERAK RODA DEPAN
Transmisi jenis ini yang digabung menjadi satu dengan Differential biasa disebut tranaxle mempunyai bagian – bagian utama, sebagai berikut   :
1) Tranaxle case, 2) Transmision case, 3) Input shaft and gears, 4) Output shaft and gears, 5) Transmision case cover, 6) Gear shift mecanism dan differentian asembly.



SHAFT DAN GEAR
Mekanisme bagian dalam transmisi tipe penggerak depan ( FF ) hampir sama seperti transmisi penggerak belakang seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Transmisi penggerak depan tidak mempunyai poros roda gigi conter dan poros outputnya langsung menggerakan differential. Tidak seperti halnya transmisi penggerak belakang, bagian ujung poros input tidak di hubungkan melalui bantalan ke ujung belakang daripada poros engkol







7.  MEKANISME PENGONTROL PEMINDAH RODA GIGI

Mekanisme pengontrol roda gigi ada dua tipe  :
1) Tipe remot control
2) Tipe direc control.

Tipe remot control

Pada tipe ini transmisi terpisah dari tuas pemindah yang dioperasikan oleh pengemudi. Dua bagian ini dihubungkan oleh tangkai, kabel-kabel dan sebagainya.
Tuas pemindah terletak di stering coloum, pada beberapa kendaraan tipe FR atau terletak pada lantai terdapat pada kenddaraan tipe FF.

Untuk mencegah getaran dan bunyi mesin langsung ketuas pemindah, maka digunakan insulator-insulator karet.









1) Tipe Coloum shift


2) Tipe Floor shift





TIPE PENGONTROL LANGSUNG ( Direc control )

Pada mekanisme pengontrol pemindah gigi tipe ini, tuas pemindsah terletak langsung pada transmisi. Tipe ini umumnya di gunakan pada kendaraan tipe FR dan mempunyai keuntungan jika dibanding tipe remot control yaitu  : 

  • Posisi pemindah dapat diketahui  lebih mudah.
  • Pemindah lebih cepat
  • Pemindah lebih lembut dengan mudah.























8.    Gangguan – gangguan yang terjadi pada transmisi






















9.   DATA SFESIFIKASI PENGENCANGAN MUR-BAUT



















No comments:

Post a Comment